CODING & DECODING “BAHASA PANDA”
CODING & DECODING
“BAHASA PANDA”
CODING & DECODING
Coding merupakan suatu pengkonversian suatu kata menjadi ungkapan tertentu dengan suatu pola.
Pengkodean terjadi pada urutan huruf/angka yang digunakan sebagai pengganti dari kata asli/seri angka yang dikodekan. Model tes ini, merupakan dasar dari tes “Bahasa Panda” yang kita sebut dengan sebutan tersebut dan akhirnya menjadi cukup dikenal setelah jenis tes ini viral di UTBK tahun 2020.
Pengkodean sendiri bisa terjadi pada serangkaian huruf (yang membentuk kata), serangkaian angka, dan seri alfanumerik (mencakup keduanya, serangkaian angka dan huruf).
Sedangkan decoding, pada prinsipnya adalah konsep terbaliknya dari coding dalam hal pertanyaannya. Dari suatu pengkodean yang diberikan pada suatu karakter kata, angka, atau seri campuran sebagai informasi yang harus kita temukan polanya, kemudian kita diberikan suatu kode yang mesti kita ubah ke dalam bentuk karakter huruf, susunan kata angka yang dikodekan.
JENIS METODE PENGKODEAN:
A. Simple Arrangement (Aturan Sederhana)
Jenis pengkodean ini merupakan jenis pengkodean sederhana dan yang paling umum. Kode-kode yang diterapkan diperoleh dengan hanya menyelaraskan atau mengurutkan susunan kembali huruf yang diberikan dalam sebuah kata.
Contoh 1:
Dalam bahasa kode, ABLASI dikodekan sebagai BAALIS. Dengan pengkodean yang sama maka CANDRA menjadi…..
A. CAADNR
B. CNAARD
C. ACDNAR
D. ACANDR
E. ACDNRA
Penyelesaian:
Pengkodean ABLASI menjadi BAALIS, diperoleh dari menukarkan letak dari urutan setiap dua huruf.
AB ditukar menjadi BA;
LA ditukar menjadi AL;
Sl ditukar menjadi IS. Sehingga dengan pola pengkodean yang sama, maka kata dari CANDRA:
CA ditukar menjadi AC:
ND ditukar menjadi DN;
RA ditukar menjadi AR.
Jadi, CANDRA dikodekan menjadi ACDNAR
Jawaban: C
Contoh 2:
Jika kata ULTIMATUM dikodekan sebagai TLUAMIMUT, maka pengkodean dari katal MANUSKRIP adalah ….
A. NMAKSUIPR
B. NAMKSUPIR
C. NAMKUSPRI
D. NMAKSUPIR
E. NMAKUSPRI
Penyelesaian:
Pengkodean ULTIMATUM menjadi TLUAMIMUT, memiliki pola berupa perubahan urutan pada setiap tiga hurufnya, yaitu:
ULT menjadi TLU; IMA menjadi AMI; dan TUM menjadi MUT
Sehingga, pengkodean dari kata MANUSKRIP dengan pola yang sama adalah:
MAN menjadi NAM; USK menjadi KSU; dan RIP menjadi PIR
Jadi, MANUSKRIP dikodekan menjadi NAMKSUPIR
Jawaban: B
Contoh 3:
Dalam bahasa kode tertentu, kata RESISTAN dikodekan menjadi SISRENAT. Dengan pola pengkodean yang sama, kata SABOTASE menjadi…..
A. TBOASESA
B. TOBASAES
C. TOBAESSA
D. TOBSASEA
E. TOBASESA
Penyelesaian:
Kata RESISTAN dengan pengkodean menjadi SISRENAT. Pola pengkodenya:
RESIS menjadi SISER (penulisan dibalik urutannya);
NAT menjadi TAN.
Sehingga dengan pola pengkodean yang sama, kata SABOTASE:
SABOT menjadi TOBAS;
ASE menjadi ESA
Jadi, kata pengkodean untuk SABOTASE adalah TOBASESA
Jawaban: E
Contoh 4:
Jika ALTHOUGHT dalam bahasa kode tertentu dikodekan TLAUOHTHG, maka kata yang dikodekan dengan FEDANIYLB adalah..
A. DFEAINBLY
B. EDFINABLY
C. EDFANIBYL
D. DEFINABLY
E. DEFANIBYL
Penyelesaian:
Penjabaran dari pengkodean kata ALTHOUGHT dalam bahasa kode tertentu dikodekan TLAUOHTHG:
ALT->TLA: HOU –> UOH; GHT –> THG
Sehingga, dengan metode pengkodean yang sama, kata FEDANIYLB merupakan kode dari: FED <– DEF; ANI <— INA: YLB <— BLY
Jadi, kata FEDANIYLB adalah kode dari DEFINABLY
Jawaban: D
CATATAN:
(i) Banyaknya karakter untuk (huruf/angka/simbol) dalam setiap kata dalam kode sama dengan kata aslinya. Jadi, jika banyak karakternya berbeda maka tidak mungkin. menggunakan pola ini.
(ii) Perhatikan keselaraasan kata, yaitu, jika huruf/nomor telah berubah posisinya dari pertama ke terakhir atau sebaliknya, maka bisa dimungkinkan pola yang digunakan. adalah pola menukar.
B. Direct Substitution (Substitusi Langsung)
Metode ini merupakan metode penggantian dari karakter huruf yang menyusun kata atau susunan angka dari suatu seri diganti oleh karakter yang dikodekan berupa alfabet, angka atau simbol lain yang ditempatkan pada kata yang dikodekan pada posisi yang sama seperti pada susunan awal yang diberikan. Bentuk variasi dari pengkodean ini adalah dengan mencampur adukkan penyubstitusiannya.
Contoh 1:
Dalam bahasa kode, kata GANCU diterjemahkan menjadi HOURS dan DABIR diterjemahkan menjadi POKSI. Dengan bahasa pengkodean yang sama, bagaimana untuk mengkodekan
kata RIANG?
A. IRSOU
B. ISROH
C. IROSH
D. ISOUH
E. ISRHU
Penyelesaian:
Pengkodean yang terjadi:
Dari pengkodean tersebut, masing-masing huruf memiliki penyubstitusian terhadap huruf tertentu. Sehingga, dari kata RIANG: R disubtitusi dengan I; I disubstitusi dengan S; A disubstitusi dengan O; N disubstitusi
dengan U; G disubstitusi dengan H Jadi, RIANG akan dikodekan menjadi ISOUH
Jawaban: D
Contoh 2:
Dalam suatu bahasa pengkodean tertentu, LEKSIKAL dikodekan sebagai 73854827 dan TANDON dikodekan sebagai 62191. Jika menemukan suatu kode tertulikan 5384725, maka yang dimaksud adalah …..
A. NEKOLAN
B. SEKILAS
C. SENANAS
D. SKELIAS
E. NSIKLAS
Penyelesaian;
Sehingga, dengan penyubstitusian karakter huruf dengan angka yang ada, kode 5384725
melambangkan kata:
Jawaban: B
Catatan:
Jika terdapat dua kata pada informasi yang diberikan dalam pengkodean dan dari dua kata ini memiliki satu atau beberapa penggantian kode (substitusi) yang sama, begitu juga dengan kata yang ditanyakan, maka pengkodean huruf-huruf ini juga sama.
Perhatikan pada penyubstitusian huruf yang sama. Hal itu dapat mempermudah untuk menentukan jenis pengkodeannya. Termasuk ke dalam model substitusi langsung atau tidak.
C. Pattern Substitution (Substitusi Pola)
Metode pengkodean ini menggunakan seri urutan alfabeth. Kata tertentu yang dikodekan dengan huruf-huruf lain sesuai urutan alfabeth dengan pola tertentu.
Contoh 1:
Dalam bahasa kode TRIANGLE dikodekan sebagai WULDQJOH, maka bagaimana kata ROBUSTA dikodekan?
A. TRDXWVD
B. USDTWVD
C. UREXVWD
D. TREXWVD
E. UREXWVD
Penyelesaian:
Pengkodean dari kata TRIANGLE menjadi WULDQJOH memiliki pola perubahan urutan alfabeth sebagai berikut:
Sehingga, pengkodean untuk ROBUSTA adalah:
Trik:
Pada kata yang akan dikodekan (ROBUSTA) terdapat huruf yang sama dengan informasi yang diberikan, yaitu huruf R dimana pada informasi R dikodekan sebagai U. Artinya, pilihan A dan D sudah pasti bukan pilihan yang tepat. Hal ini, bisa digunakan sebagai cara mempersempit pilihan yang jawaban yang diberikan.
Jawaban: C
Contoh 2:
Pada suatu tempat menerapkan pengkodean untuk menjaga keamanan informasi. Kata AMBIGUITAS dikodekan sebagai CPDLIXKWCV. Maka, ketika menemukan kata RHOLUDJDP, maksud dari kata tersebut adalah…..
A. PEMBIASAN
B. PEMISAHAN
C. PENYATUAN
D. PENYIMPANG
E. PENERANG
Penyelesaian:
Dari kata AMBIGUITAS dikodekan sebagai CPDLIXKWCV, diterjemahkan dengan pola:
Catatan:
Dalam penyelesaian soal ini, huruf-huruf yang terdapat pada kata diubah terlebih dulu dengan bilangan yang sesuai dengan urutan huruf tersebut pada urutan alfabeth. Kemudian sesuaikan dan temukan pola pengkodeannya.
Jawaban: B
Contoh 3:
Jika kata SINTAS dikodekan sebagai TKQXFY, maka pengkodean untuk kata TAKZIM adalah
A. SFIAKO
B. UBLAJN
C. SCFNFS
D. UCNDNS
E. UCSDNS
Penyelesaian:
Penerjemahan kode pada kata SINTAS yang dikodekan sebagai TKQXFY:
D. Alphanumeric Coding (Pengkodean Alfanumerik)
Pada pola pengkodean metode ini, yang perlu diperhatikan adalah urutan daftar alfabeth:
Sebagai cara menghafalkan urutannya, kita bisa menjadikan huruf ke-5 (E); ke-10 (J); ke-15 (O); ke-20 (T); dan ke-25 (Y) sebagai acuan atau patokannya.
Contoh 1:
Jika dalam bahasa kode tertentu, RESPECT dikodekan sebagai 18519165320, maka FRAGILE diberi kode
Α. 618719225
B. 68127125
C. 6181171925
D. 61187125
Ε. 618179125
Penyelesaian:
Pada kata RESPECT yang dikodekan sebagai 18519165320, bisa dijabarkan sesuai dengan urutan alfabeth yang ada:
R–>18;
E–>5;
S–>19;
P–>16;
E–>5;
C–>3;
T–>20
RESPECT T = 18, 5 19, 16, 5, 3, 20
Pola tersebut sesuai dengan urutan alfabeth tanpa ada perubahan, sehingga kata FRAGILE bisa dijabarkan menjadi: F–>6;
R–>18;
A–>1;
G–>7;
I–>9;
L→12;
E–>5 Jadi, pengkodean untuk kata FRAGILE adalah 618179125
Jawaban: E
Contoh 2:
Jika JIPRO 68; ADISI = 78; dan INTERASI = 95, maka DELIRIUM dituliskan dalam bahasa kode yang sama adalah ….
A. 89
B. 91
C. 101
D. 107
E. 115
Penyelesaian:
j = 10; I = 9; P = 16; R = 18; dan O = 15, maka JIPRO = 10 + 9 + 16 + 18 + 15 = 68
A=1; D=4; I = 9; S=19; maka ADISI = 1+4+9+19+9=42
I = 9; N = 14; T = 20; E = 5; R = 18; A = 1; S= 19 maka INTERASI = 9 + 14 + 20 + 5 + 18 + 1 + 19+9-95 Sehingga, dari kata DELIRIUM: D = 4; E=5; L = 12; I=9; R = 18; I=9; U = 21 M = 13 Jadi, DELIRIUM dikodekan sebagai 4 + 5 + 12 + 9 + 18 + 9 + 21 + 13 = 91
Jawaban: B
Contoh 3:
Jika pada suatu bahasa pengkodean, PRECIUS dikodekan sebagai 91129358161, maka bahasa pengkodean untuk IMPRESSIVE adalah …..
A. 5229911158161319
B. 5292919158161319
C. 5229919156181319
D. 5229919158161319
Ε. 5229919158163119
Penyelesaian:
Kata PRECIUS jika dijabarkan berdasarkan urutan alfabeth, diperoleh: P = 16 ; R = 18 ; E=5; C=3; I=9; U = 21 ; S = 19 Susunan sesuai urutannya = 16185392119 Sedangkan pada pengkodeannya dituliskan sebagai 91129358161. Artinya ada metode penyusunan penulisan secara terbalik. Sehingga, dari penjabaran kata IMPRESSIVE: I = 9 M = 13; P = 16; R = 18; E = 5 ; S = 19; S = 19; I = 9; V=22; E=5
Penulisan sesuai urutannya = 9131618519199225 Dengan penulisan secara terbalik = 5229919158161319 Tips:
Perlu ketelitian dalam mengkonverikan karakter huruf ke dalam angka susunan alfabeth. Perlu ketelitian dalam merubah susunan yang sudah didapat ke dalam penulisan secara terbalik (penyusunan dari belakang.
Jawaban: D
CHIPER SUBSTITUSTION (BAHASA PANDA)
Model soal “bahasa panda” atau dikenal dengan “chiper subtitusi” atau juga dikenal dengan “sandi subtitusi” kata kuncinya, satuan kata digantikan dengan satuan kata tertentu, bisa juga satuan huruf diganti dengan huruf tertentu. Proses penggantian ini memiliki pola yang teratur dan penyusunan yang teratur.
Model soal:
Ada “kode” dan “artinya”
Tugas kita adalah menemukan “polanya”
Dari pola tersebut kita bisa mengartikan suatu kode atau juga bisa mengkodekan
suatu kata/rangkaian huruf
Kata kuncinya adalah:
Pola penggantian (apa di ganti dengan apa)
Pola penyusunan yang teratur
Contoh Soal:
1.K=5
HKXGVGQGN NGYOR JGXO YGZA JOZGSHGN YGZA?
A. ZOMG
B. KSVGZ
C. KTGS
D. JAGX
E. ROSG
Pembahasan:
K=5
Huruf ke-5 dalam alfabeth adalah E. Artinya, K menggantikan E. Maka, urutan pergantian hurufnya menjadi:
Sehingga,
HKXGVGQGN NGYOR JGXO YGZA JOZGSHGN YGZA? Menjadi BERAPAKAH HASIL DARI SATU DITAMBAH SATU? Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: DUA Dimana dalam bahasa kode pada soal ini adalah: JAG
Jawaban: D
2.D=26
MFY OSXE TVSZMRWM WYPEAIWM XIRKKEVE EZEPEL
A. QEOEWWEV
B. OIRHEVM
C. TEPY
D. QEREHS
E. OYTERK
Pembahasan:
D=26
Huruf ke-26 urutan alfabeth adalah Z. Maka, urutan pergantian hurufnya adalah:
Sehingga, kalimat soalnya adalah:
MFY OSXE TVSZMRWM WYPEAIWM XIRKKEVE EZEPEL IBU KOTA PROVINSI SULAWESI TENGGARA ADALAH ….. Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah: KENDARI Dalam bahasa pola soal tersebut adalah: OIRHEVM
Jawaban: 8
3. H = 12
LASWJ ZE X WSWD EJE UWJC PANIWOQG EJOAYPW WZWHWD….
A. GOZW
B. WUWI
C. XAHWHWJC
D. DWNEIWQ
E. QHWN
Pembahasan:
H = 12
Huruf ke-12 dalam alfabet adalah L Maka, urutannya sebagai berikut:
Sehingga, kalimat soalnya adalah:
LASWJ ZE XWSWD EJE UWJC PANIWOQG EJOAYPW WZWHWD….. HEWAN DI BAWAH INI YANG TERMASUK INSECTA ADALAH …. Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah: XAHWHWJC-BELALANG
Jawaban: C
4. J=4
SGZG AGTM GXMKTZOTG??
A. VKYU
B. XOTMMOZ
C. JOTTGX
D. JURRGX
E. EKT
Pembahasan:
J=4 Huruf ke-4 adalah D
Maka, susunan hurufnya sebagai berikut:
SGZG AGTM GXMKTZOTG?
MATA UANG ARGENTINA?
Jawaban untuk pertanyaan: PESO = VKYU
Jawaban: A
5. Berikut adalah beberapa kata yang diterjemahkan dari bahasa buatan: wang ing ung king berarti kemarin juga hujan nung ing ung berarti kemarin cerah
mung berarti besok Maka, nung ing mung king memiliki arti…..
A. besok juga cerah
B. kemarin dan besok cerah
C. besok cerah dan juga hujan
D. besok hujan, hari ini hujan
E. besok juga hujan
Pembahasan:
Dari kalimat pertama dan kedua, terdapat kata yang sama yaitu kata kemarin, maka: Kata kemarin king; kemarin wang/nung.
Tapi jika diperhatikan kalimat yang ditanyakan terdapat kata nung ing (bersamaan), maka bisa disimpulkan bahwa: kemarin = ung; wang ing = hujan; nung ing = cerah; dan king = juga. Jadi, NUNG ING MUNG KING = BESOK JUGA CERAH.
Jawaban: A