Cermatilah dua hadis di bawah ini: صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبِكَ Dan hadis: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أراد أن يُصلّي عَلَى رَاحِلَتِهِ تَطَرُّعًا استقبل الْقِبْلَة, فَكَبَّرَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ خَلّى عَلَى رَاجِلْتِهِ فَصَلَّى حَيْثُمَا تَوَجَهَتْ بِهِ Berikan pendapat anda tentang kandungan dua hadis di atas!
Cermatilah dua hadis di bawah ini:
صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا, فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبِكَ
Dan hadis:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أراد أن يُصلّي عَلَى رَاحِلَتِهِ تَطَرُّعًا استقبل الْقِبْلَة, فَكَبَّرَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ خَلّى عَلَى رَاجِلْتِهِ فَصَلَّى حَيْثُمَا تَوَجَهَتْ بِهِ
Berikan pendapat anda tentang kandungan dua hadis di atas!
jawaban;
hadis pertama tentang shalat fardlu orang sakit
isinya tentang;
Tahapan Kedua: Jika tidak lagi
mampu duduk bersimpuh, maka
diperbolehkan untuk
melaksanakan shalat dengan
terlentang.
صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا,
فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبِكَ
Artinya:
”Shalatlah engkau sambil berdiri, jika tidak mampu, shalatlah
sambil duduk, jika tidak mampu shalatlah sambil berbaring di atas
lambung” (HR. Bukhari)
hadis kedua tentang shalat fardlu di atas kendaraan
isinya tentang;
Di sunnahkan
menghadap kiblat pada
waktu takbiratul
ihram.
Setelah takbiratul ihram,
shalat dilanjutkan dengan mengharap sesuatu jalannya
kendaraan yang ditumpangi.
Sunnah ini dianjurkan,
ketika mengetahui dengan
jelas arah kiblat. Jika tidak
mengetahui arah kiblat
secara pasti, shalat dapat
menghadap arah sesuai laju
kendaraan.
Sesuai dengan Hadis:
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رَاحِلَتِهِ تَطَوُّعًا اسْتَقْبَلْ الْقِبْلَةَ فَكَبَّرَ لِلصَّلاةِ, ثُمَّ خَلّى عَلَى رَاحِلَتِهِ فَصَلَّى حَيْثُمَاتَوَجَهَتْ بِه. رواه احمد و ابوداود
Artinya: “Dan dari Anas bin Malik Ra, ia berkata, “Adalah Rasulullah Saw apabila shalat sunnah di atas kendarannya, ia menghadap ke qiblat lalu takbir untuk shalat, kemudian ia biarkan kendaraannya itu, maka ia shalat (mengikuti) arah mana saja kendaraannya itu menuju” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)